Disinformasi Video Tikus Berkeliaran Dalam Pendingin Daging di Lampung



Tersebar kembali lagi video seekor tikus yang berkeliaran di pendingin daging beku dalam suatu supermarket. Video kembali lagi menyebar di aplikasi pesan instant WhatsApp serta Facebook.

 

Tutorial Menghitung Odds Pada Taruhan Bola Online

 

Facebook

 

"Untuk saudara2ku tersayang.... Saya cuma mengingat kan saja ya... kelak jika mall2 dlm waktu dekat ini akan dibuka kembali lagi... tolong jangan ke mall dahulu ya.... krn pd waktu mall di tutup banyak brg2 rusak serta yang berjamur.... mengerikan.

 

Bukan covid 19 saja yang membunuh manusia tp jamur2 dlm ac yang terhirup oleh kita yang menghancurkan paru2... hati2 ya Ibu2 , ditambah lagi pipis tikus , kacoa geli , makanan yang sdh 3 bln. Inti nya jgn makan di resto yang sdh tutup berbulan2.

 

Hati2 tolong ya untuk kesehatan kita."

 

Pencarian

 

Menurut pencarian merdeka.com, video tikus berkeliaran di pendingin daging dalam suatu supermarket tidak ada waktu PSBB diresmikan. Dalam artikel Kompas.com berjudul "Trending, Tikus Besar Terjerat di Freezer Makanan Superstore di Lampung" pada 13 Februari 2020, diterangkan jika insiden ada di salah satunya supermarket di Lampung.

 

Satu video tiba-tiba trending tampilkan seekor tikus memiliki ukuran besar yang terjerat di freezer makanan beku di salah satunya supermarket di Bandar Lampung.

 

Salah satunya account yang mengupload video tikus itu yaitu Instagram Sekitar Lampung @seputar_lampung. Sampai kabar ini di turunkan, video itu telah dilihat 34.651 kali.

 

Kepala toko supermarket, Hardoyo Atmojo membetulkan ada seekor tikus masuk ke freezer. Tetapi, faksi karyawan atau manajemen tidak tahu darimanakah tikus itu masuk ke toko.

 

"Seputar tempat ini kan ada selokan serta aliran air yang lain. Kelak kita coba untuk mengeduk lagi semakin dalam infonya," kata Hardoyo pada beberapa pewarta, Rabu (12/2/2020).

 

Sejauh ini, kata Hardoyo, perlakuan permasalahan hama diberikan ke faksi ke-3. Berkaitan momen ini faksinya akan menilai supaya tidak terulang lagi.

 

Hardoyo memberikan tambahan, faksinya juga melakukan komunikasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung tentang pengaturan hama.

 

"Semua cabang akan kami cek lagi," kata Hardoyo.

 

Dikontak terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandarlampung, Kadek Sumarta menjelaskan, manajemen supermarket harus bertanggungjawab atas momen ini. Sebab supermarket yang jual bahan makan semestinya bebas hama.

 

"Ini tersangkut kesehatan warga," kata Kadek.

 

Berdasar info yang digabungkan dari pengunjung toko, tikus itu sudah diamankan oleh salah satunya petugas Satgas Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung.

 

Untuk Daerah Lampung belum diaplikasikan PSBB. Dalam artikel merdeka.com berjudul "Pemprov Lampung Riset Mengajukan PSBB ke Pemerintah Pusat" pada 19 April 2020, diterangkan jika Pemerintah Propinsi (Pemprov) Lampung sedang memperhitungkan untuk ajukan limitasi sosial bertaraf besar (PSBB) ke pemerintah pusat. Ini dalam rencana memutuskan mata rantai penebaran Covid-19 di Lampung.

 

"Kami sedang membuat justifikasinya dengan menimbang semua resiko bila PSBB ini dilaksanakan, tetapi masih yang ajukan itu kepala gugus pekerjaan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Propinsi Lampung, Reihana, Minggu (19/4).

 

Sebelum mengaplikasikan PSBB, ia mengutarakan, faksinya harus membahas faktor hukum serta sangsi yang akan diaplikasikan bila itu dikerjakan. Mengingat PSBB meliputi banyak bagian, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, transportasi serta komunikasi.

 

"Di bagian kesehatan, kita telah kerjakan sesuai dengan saran presiden, yaitu menjaga jarak minimum satu mtr., menjaga stamina badan, dan lain-lain," katanya.

 

Simpulan

 

Video tikus yang berkeliaran di pendingin daging dalam suatu supermarket ialah disinformasi. Insiden dalam video berlangsung sebelum ada PSBB di Lampung. Sekarang tikus itu telah diamankan serta faksi supermarket siap bertanggungjawab atas insiden itu.


Postingan populer dari blog ini

Foto Barang-Barang Berjamur Berada di Malaysia, Bukan Indonesia

Disinformasi Kabar Obat Tocilizumab Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

Benarkah China Simpan Virus Corona di Laboratorium Rahasia?